BAB
IV
PERANAN
KOPERASI DI BERBAGAI KALANGAN PERSAINGAN DAN MASYARAKAT
MATA
KULIAH EKONOMI KOPERASI
Kelas 2EA07
Kelompok 4
Indah
Permatasari N 13212670
Nicky
Adinda Rachma 15212304
Putri
Kurniasih 15212769
Rafli
Perdana Putra 15212887
Rizky Anggraini N 16212548
Silvester
Hotasi L 17212009
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
JANUARI 2014
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat
menyalurkan kemampuan akademiknya melalui sebuah makalah yang berjudul “Peranan
Koperasi Di Berbagai Kalangan Masyarakat”. Sholawat
serta salam semoga selalu terlimpahkan pada Baginda Rosulillah Muhammad SAW
yang semoga kita memperoleh Syafa’at darinya kelak di alam akhirat.
Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dari pihak lain maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini. Ucapan terima kasih penulis sempaikan kepada :
1. Ibu
Sulimah selaku Pembimbing mata kuliah Ekonomi Koperasi;
2. Orang
tua penulis yang terus memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis;
3. Rekan-rekanita
yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan makalah ini;
dan
4. Seluruh
pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebuah pengakuan
akademik yang nyata bahwa susunan laporan penulis ini masih mengandung celah
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis menampung koreksi dan saran untuk
dikaji dalam penyempurnaan laporan penulisan ini.
Akhir kata penulis
berharap makalah ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat secara umum dan bagi
para calon perawat khususnya.
Penulis
(Kelompok
4)
DAFTAR
ISI
Halaman judul
...........................................................................................................................
1
Kata Pengantar
.......................................................................................................................... 2
Daftar isi
....................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
……………………………………………………………………. 6
BAB III
KESIMPULAN...........................................................................................................9
Daftar Pustaka
..........................................................................................................................10
BAB
I
PENDAHULUAN
Saat
ini masyarakat di berbagai belahan dunia secara keseluruhan telah memasuki
suatu era globalisasi, salah satunya melalui perdagangan bebas. Berbagai
kesepakatan seperti kerjasama, perjanjian multilateral berbagai kelompok negara
maju dan berkembang, dan penyatuan mata uang merupakan suatu wujud dari lintas
batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak
terhindarkan.
Bagi
Indonesia implikasi dari perdagangan bebas ini adalah pentingnya upaya untuk
membuka ketertutupan usaha, peluang, dan kesempatan, terutama bagi usaha
koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi rakyat. Hal ini menjadi
sangat penting karena produk yang dihasilkan dari Indonesia harus berkompetisi
secara terbuka tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri
/ pasar internasional, apalagi kebanyakan produk dari luar negeri lebih murah
dan lebih digemari dari produk asli Indonesia.
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Apakah lembaga yang namanya koperasi bisa survive atau bisa bersaing di era globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia? Apakah koperasi masih relevan atau masih dibutuhkan masyarakat, khususnya pelaku bisnis dalam era modern sekarang ini? Jawabnya: Ya. Buktinya bisa dilihat di banyak negara maju. Di Belanda misalnya, Rabbo Bank adalah bank milik koperasi, yang pada awal dekade 20-an merupakan bank ketiga terbesar dan konon bank ke 13 terbesar di dunia. Di banyak negara maju koperasi juga sudah menjadi bagian dari sistem perekonomian. Ternyata koperasi bisa bersaing dalam sistem pasar bebas, walaupun menerapkan asas kerja sama daripada persaingan. Di AS, 90% lebih distribusi listrik desa dikuasai oleh koperasi. Di Kanada, koperasi pertanian mendirikan industri pupuk dan pengeboran minyak bumi. Di negara-negara Skandinavia, koperasi menjadi soko guru perekonomian.
Salah satu perbedaan penting yang membuat koperasi di Indonesia pada khususnya tidak berkembang sebaik di negara-negara maju adalah bahwa di negara maju koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Sedangkan di negara berkembang koperasi dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Apakah lembaga yang namanya koperasi bisa survive atau bisa bersaing di era globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia? Apakah koperasi masih relevan atau masih dibutuhkan masyarakat, khususnya pelaku bisnis dalam era modern sekarang ini? Jawabnya: Ya. Buktinya bisa dilihat di banyak negara maju. Di Belanda misalnya, Rabbo Bank adalah bank milik koperasi, yang pada awal dekade 20-an merupakan bank ketiga terbesar dan konon bank ke 13 terbesar di dunia. Di banyak negara maju koperasi juga sudah menjadi bagian dari sistem perekonomian. Ternyata koperasi bisa bersaing dalam sistem pasar bebas, walaupun menerapkan asas kerja sama daripada persaingan. Di AS, 90% lebih distribusi listrik desa dikuasai oleh koperasi. Di Kanada, koperasi pertanian mendirikan industri pupuk dan pengeboran minyak bumi. Di negara-negara Skandinavia, koperasi menjadi soko guru perekonomian.
Salah satu perbedaan penting yang membuat koperasi di Indonesia pada khususnya tidak berkembang sebaik di negara-negara maju adalah bahwa di negara maju koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Sedangkan di negara berkembang koperasi dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Dalam
kata lain bobot politik atau intervensi pemerintah di dalam perkembangan
koperasi di negara berkembang atau Indonesia terlalu kuat. Sementara di negara
maju tidak ada sedikitpun pengaruh politik sebagai ‘pesan sponsor’. Kegiatan
koperasi di negara maju murni kegiatan ekonomi, di Indonesia koperasi masih
merupakan bagian dari sistem sosial politik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan
umum bahwa koperasi di Indonesia penting demi kesejahteraan masyarakat dan
keadilan, bukan seperti di negara maju bahwa koperasi penting untuk persaingan.
Selain
itu dalam menganalisisnya, koperasi Indonesia perlu dikelompokkan ke dalam ketiga
kelompok atas dasar jenis koperasi. Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas
dasar koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi,
koperasi konsumen atau koperasi konsumsi, dan koperasi kredit dan jasa
keuangan. Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang merupakan
koperasi yang paling terkena pengaruh perdagangan bebas dan berbagai
liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh belahan dunia ini selama ini memang
menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi serta dukungan pemerintah.
Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar, maka
produksi barang yang dihasilkan oleh anggota koperasi tidak lagi dapat
menikmati perlindungan seperti semula, dan harus dibuka untuk pasaran impor
dari negara lain yang lebih efisien.
Untuk koperasi-koperasi yang menangani komoditi sebagai pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan merupakan pukulan berat dan akan menurunkan perannya di dalam percaturan pasar kecuali ada rasionalisasi produksi. Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan peluang emas karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk peningkatan produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan.
Untuk koperasi-koperasi yang menangani komoditi sebagai pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan merupakan pukulan berat dan akan menurunkan perannya di dalam percaturan pasar kecuali ada rasionalisasi produksi. Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan peluang emas karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk peningkatan produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Peran
Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi
Kerakyatan adalah merupakan sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi Kerakyatan memiliki
prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas
kekeluargaan,selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan kemakmuran rakyat.
Prinsip-prinsip
ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi. Dalam konteks
ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi
dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan
pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri
(Mubyarto, 2002). Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat
diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Hal ini
menunjukan bahwa Koperasi memiliki peranan dalam Ekonomi Keakyatan karena
Koperasi merupakan bentuk perusahan, satu-satunya bentuk perusahaan yang sesuai
dengan Ekonomi Kerakyatan. Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan bisa
dilihat dari penjabaran yang lebih terperinci mengenai Pengertian Koperasi di
Indonesia ( lihat Anonim,1989).
Pengertianya adalah sebagai
berikut :
Koperasi
didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara para anggotanya,
Kebutuhan yang sama ini lalu diusahakan pemenuhnya melalui pembentukan
perusahaan. Dengan adanya perusahaan yang dimiliki secara bersama-sama, maka
diharapkan kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan cara yang lebih baik dibanding
dengan dilakukan oleh masing-masing anggota secara perorangan. Koperasi
didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu
dipandang perlu untuk menyatukan diri demi keepentingan bersama yang lebih
besar. Usaha itu dilandasi oleh suatu cita-cita yang luhur untuk menolong diri
sendiri atas dasar keyakinan akan harga diri, kesadaran pribadi serta rasa
setia kawan. Koperasi didirikan atas dasar kesukarelaan dan keterbukaan, tidak
boleh ada pakasaan.
Tujuan
dan peranan koperasi dalam masyarakat.
Menurut
Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki
fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional,
serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
Peran koperasi dalam
memajukan perekonomian masyarakat dari dulu hingga saat ini sangat lah
banyak. Karena masyarakat dapat meminjam atau berdagang pada koperasi tersebut.
Bukan hanya itu saja peranan yang dilakukan koperasi juga dapat membantu
Negara untuk menggembangkan usaha kecil yang ada dalam masyarakat.
Tujuannya antara lain adalah
:
·
memajukan kesejahteraan para anggota koperasi
·
memajukan kesejahteraan masyarakat sekitat
koperasi karena masyarakat bias meminjam uang pada koperasi untuk membuka usaha
·
membantu pemerintah membangun tatanan ekonomi
pada masyarakat kecil
Peranan
Koperasi Di Berbagai Keadaan Persaingan
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat di klasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competitive market)
2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market)
- Monopoli
- Pasar monopolistik (monopolistic competition)
- OLigopololi
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat di klasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competitive market)
2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market)
- Monopoli
- Pasar monopolistik (monopolistic competition)
- OLigopololi
1.Koperasi dalam pasar persaingan sempurna
Persaingan sempurna adalah stuktur
pasar yang paling banyak di gunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar analisis
dan perencanaan suatu perekonomian.
Ciri-cirinya:
- Penjual dan pembeli dari suatu produk sangat banyak sehingga masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga.
-Produk yang di perjual belikan
bersifat homogen, yaitu semua produk yang di tawarkan sama dalam segala hal.
- Masing-masing penjual ataupun
pembeli mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk kedalam pasar.
- Pelaku ekonomi mempunyai
pengetahuan dan informasi yang sempurna dari kondisi pasar, struktur harga dan
kualitas barang.
Dalam jangka panjang dapat diharapkan (dengan asumsi bebas masuk dan keluar dari pasar) keunggulan kompetitif dapat tercipta dengan introduksi inovasi terbaru. Tetapi perusahaan perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang non koperasi akan melakukan hal yang sama, sehingga koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus. Oleh karena itu koperasi harus meningkatkan kemampuan inovatifnya dengan laju yang lebih cepat daripada perusahaan saingannya. Hanya dengan cara seperti itu koperasi dapat mempunyai keunggulan pelayanan kepada anggotanya dibanding pesaingnya baik dalam jangka pendek maupun panjang. Kondisi keunggulan jangka panjang dari keanggotaan koperasi adalah lebih sulit untuk direalisasi oleh koperasi, terutama di negara-negara sedang berkembang. Banyak ahli teori koperasi yang pada akhirnya berkesimpulan bahwa dalam pasar persaingan sempurna koperasi tidak dapat memberikan kelebihan/ keunggulan dibanding dengan Perusahaan Non Koperasi.
2.Di Pasar Monopolistik Pasar
Monopolistik adalah bentuk dari
organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau penjualan suatu produk
di pasar yang bersangkutan. Dari sudut cakupan, monopoli ada yang bersifat
lokal, regional, dan nasional. misal yang bersifat lokal : KUD sebagai penyalur
tunggal Kredit Usaha Tani (KUT) dan pupuk. yang bersifat regional : dapat di
lihat dalam penyediaan air minum bersih di mana di monopoli oleh perusahaan
daerah air minum (PDAM). Sedangkan yang bersifat nasional : mopoli di bidang
layanan pos, telepon, telegram, dan listrik.
3.Peranan Koperasi Dalam Pasar Monopsomi
Dalam pasar monopsomi terdapat banyak
penjual tetapi hanya ada satu pembeli.
Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari Faktorproduksiitu.
Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari Faktorproduksiitu.
4.Dipasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar
dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar, baik
secara independen maupun secara diam-diam bekerja sama.
Banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah berada di struktur pasar oligopoli yaitu struktur pasar dengan hanya terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual yang lain. Integrasi vertikal yang dilaksanankan oleh perusahaan koperasi atau perusahan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya meningkatkan efisiensi perusahaan, juga untuk menghindari persaingan yang ketat antar penjual.
Banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah berada di struktur pasar oligopoli yaitu struktur pasar dengan hanya terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual yang lain. Integrasi vertikal yang dilaksanankan oleh perusahaan koperasi atau perusahan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya meningkatkan efisiensi perusahaan, juga untuk menghindari persaingan yang ketat antar penjual.
KESIMPULAN
Koperasi dapat di artikan suatu kumpulan orang-orang
untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Peran Koperasi dalam Ekonomi
Kerakyatan
,Ekonomi Kerakyatan adalah merupakan sebuah sistem perekonomian yang
ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi
Kerakyatan memiliki prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama
atas azas kekeluargaan,selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan
kemakmuran rakyat. Peranan Koperasi Di Berbagai Keadaan Persaingan
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat di klasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competitive market)
2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market)
- Monopoli
- Pasar monopolistik (monopolistic competition)
- OLigopololi
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat di klasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competitive market)
2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market)
- Monopoli
- Pasar monopolistik (monopolistic competition)
- OLigopololi
DAFTAR
PUSTAKA
Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar